Penyuka Hujan

I'm coming home, im coming home

Tell the world i'm coming home......

*Disarankan sambil denger lagunya  Diddy & Dirty Money ft. Skylar Grey - Coming Home, secangkir kopi+Pegangan tangan. (uhukk!)

Setelah 16 tahun hidup di kota orang, akhirnya 9 Januari 2012 I’m back to my hometown atau lebih tepatnya kampung Halaman. Saya ngga ngerti kenapa mesti diberi nama kampung halaman?  Mungkin di kampung rumah-rumah masih memiliki halaman? Sesuatu yang mahal bagi rumah-rumah yang ada dikota.  Woke!! kita ga akan ngomongin soal halaman. 

Selama 6 bulan belakangan saya di ajak bergabung dalam instansi pemerintahan di kampung halaman, meski sebenarnya saya tidak tertarik, (well, a little. karena salary-nya lebih besar dibanding tempat kerja saya saat itu). Tapi sejujurnya saya kurang menyukai bekerja dalam birokrasi apapun bentuk dan status pekerjaannya, that’s why selalu saya tolak. Tapi,akhirnya kondisi kesehatan orang tua-lah yang membuat saya menyerah.

Selama satu tahun terakhir keluarga sedang banyak diuji oleh Allah, Bulan Desember 2010; bapak Mengalamai kecelakaan motor. Ya!  Motor! Tapi sungguh, bapak saya BUKANlah Amor (anak motor) ataupun anggota geng motor. Bapak (Seorang Kakek, Usia 64 thn) hanya pejalan kaki yang menjadi korban dari pengendara motor yang sedang teler Alk*hol murah, (saya menduga sebelum peristiwa berdarah di tugu tani Jakarta beberapa waktu lalu, neng Afriyani ter-inspirasi oleh kejadian ini, bedanya dia teler sh*bu dan naik xenia). Alhasil, akhirnya untuk pertama kalinya dalam 25 tahun hidup saya, saya melihat bapak sakit, dan kali ini sampai harus “menginap” di Rumah Sakit. Dan Alhamdulillah cukup singkat, hanya 18 Hari beliau mengalami gegar otak ringan dan 5 tulang iga yang patah. Kemudin bulan Juli 2011, giliran ibu saya (seorang nenek dari 4 orang cucu berusia 53 tahun) yang juga "tidak mau kalah" beliau terjatuh dari sepeda motor saat di bonceng oleh adik bungsu saya. Dan ibu juga sukses membuat tulang pinggulnya retak, dan selama 21 hari menginap di Rumah sakit. Efeknya, aktifitas mereka menjadi terbatas, dan tentu saja sudah tidak mampu mengangkat benda-benda yang agak berat. Dan dibulan yang sama setelah pindah saluran TV, Cinta Fitri Season 3, Episode terakhir, tayang di indo siar.. *akhirnyaaa *lho?!

Daann... Karena dirumah sudah tidak ada lagi adik-adik saya, (dua kakak saya sudah menikah dan tidak lagi tinggal bersama orang tua, dua adik saya sedang melanjutkan pendidikan di kota). Maka kali ini menjadi ‘tugas’ saya untuk berada dirumah. Berat meninggalkan kota dimana saya menghabiskan lebih dari setengah hidup saya, juga tempat saya bekerja yang selama 6 bulan terakhir telah merebut hati dan pikran saya, “but the duty calls”. Akhirnya.. Here I am, di sebuah desa kecil di wilayah Kota Bangun bernama Sumber sari. 

Sebuah tempat yang cocok buat liburan selama beberapa hari, tapi tidak untuk berbulan (atau tahun) at least untuk orang seperti saya.